Kamis, 02 April 2009

PERMAINAN KATA

Bermain kata, siapa sih yang ga suka? Dalam satu hari ini ada satu kata yang si hijau pikirkan. Kalau dalam bahasa Indonesia disebut makna ganda. Misalnya, ular itu berbisa. Makna yang berbeda dengan, Tono bisa mengerjakan ulangan. Dalam kalimat pertama, bisa itu berarti beracun sedangkan kalimat kedua bisa itu adalah dalam hal dapat atau mampu.

Ya, kita sering bermain dalam kata. Terkadang kata yang kita ucapkan sadar atau tidak sebenarnya bermakna ganda yang akibatnya salah paham. Sering banget kejadian salah paham itu terjadi pada diri si hijau. Saking senengnya ngomong, kata apa aja bisa terlontarkan. Kayak kemaren ketika si hijau sedang bicara sama temannya. Si hijau bilang, “ kayaknya gue, orang yang kritis.” Nah temennya bingung, apa maksud perkataan si hijau.


Dari situ si hijau berpikir tentang kata “ Kritis” yang juga memiliki makna ganda. Kritis dalam arti sudah diambang kehancuran atau kematian atau sakit. Dan kritis dalam arti mendalam. Dua kata yang serupa tapi punya makna ganda.

Terkadang si hijau bingung, kenapa ya bisa tercipta “ kata”? siapa sih yang duluan mencetuskan adanya kata? Dalam perjalanan menuju petualangan foto, teman si hijau bertanya seperti ini kenapa kupu-kupu disebut kupu-kupu? Dan si hiijau jadi teringat dengan perkataan kenapa ada hari senen, selasa, rabu dan seterusnya? Teman yang satu lagi bilang karena untuk mempermudah mengenal hari dan memang Tuhan telah menciptakannya.

Ya, hari merupakan penyebutan untuk waktu yang juga bisa dipakai untuk sebuah nama. Misalnya, pasar senen atau pasar rabu. Kalau menurut si hijau, sebutan nama hari itu memang sengaja dibuat untuk mempermudah kita mengenal waktu dan tidak menyia-nyiakan waktu. Bayangkan kalau setiap hari itu ga ada namanya, terus kita punya tugas yang harus dikumpul 3 hari lagi. Tapi kita gat au 3 hari dari sekarang itu hari apa. Hmm, pasti ga kebikin tuh kerjaan. Secara udah ada nama hari aja juga sering bikin kita dikejar-kejar deadline.

Balik lagi ke makna ganda. Ya, kemaren dengan perkataan kritis itu si hijau tercentus sebuah pemikiran bahwa seringkali kita tergoda dengan makna ganda itu. Misalnya, kamu itu bisa. Ada dua arti bisa dalam negative atau positif. Dalam sebuah buku karangan clara Ng, diceritakan tentang bisa-bisanya seorang pria merayu wanita tetapi ternyata pria itu adalah seorang yang menggangap wanita itu boneka yang bisa dipermainkan. Cerita ini seakan mengingatkan wanita untuk berhati-hati dengan makna ganda yang terucapkan dari mulut seorang pria.

So, jadi ada apa dengan makna ganda? Kalau kemaren si hijau mengungkapkan tentang curiga, makna ganda sedikit berhubungan dengan curiga. Makanya ga salah kalau curiga tapi dalam batasannya. Sebagai manusia yang bebas berbicara sebaiknya kita berhati-hati dalam berbicara.

Mulut itu lebih tajam daripada pisau. Seperti pepatah berkata serigala berbulu domba. Juga ada yang pernah bilang ada udang dibalik batu. Apa maksudnya? Sebagai manusia, si hijau ingin sekali kita sama-sama belajar bagaimana bermain kata. Alias berhati-hati dalam berkata ya supaya kita tidak lagi terjebak dan melukai hati orang lain.

Selama hidup di dunia ini, berbicaralah sebanyaknya tetapi berpikirlah sebelum bicara. Always thinking with your heart whatever you want to say. Before it can hurt a people around u.